Berdasarkanhal di atas ada beberapa hal menjadi catatan, yaitu: Tanah terbentuk dan berkembang dari proses alami. Adanya perbedaan profil tanah membentuk lapisan tanah. Adanya perbedaan yang menyolok antara sifat-sifat bahan induk dengan lapisan tanah yang terbentuk, terutama dalam hal sifat kimia, fisika dan biologis.
3 bahan induk asal terbentuknya tanah, 4. proses pelapukan dan pembentukan tanah, dan 5. berbagai komponen penyusun tanah. Kompetensi khusus dari modul ini adalah Anda diharapkan dapat menjelaskan jati diri tanah yang meliputi pengertian konsep tanah dan lahan, pengertian tanah dalam sistem budaya Indonesia, proses pembentukan tanah,
JawabanProses utama pembentukan regolith dan tanah yaitu melalui... Penjelasan Regolith adalah bagian atas tanah dimulai dari bagian atas batu-batuan yang telah mengalami pelapukan hingga batuan induknya yang praktis belum mengalami pelapukan. ... Horison A,B dan C sampai pada batu induk lazim disebut pembentukan profil tanah. Jawabandari bagian atas batu batuan yg telah mengalami pelapukan hingga batuan induknya yg praktis belum mengalami pelapukanPenjelasansemoga membantu ya Jan lupa love dan jawaban tercerdas nya temen temen
Pembentukantanah atau pedogenesis adalah proses evolusi tanah di bawah pengaruh berbagai faktor fisik, biologi, iklim, dan geologi. Pembentukan tanah terjadi melalui serangkaian perubahan bahan induk yang kesemuanya bermuara pada terbentuknya lapisan-lapisan tanah yang disebut juga horizon tanah.6 Jan 2021.
Tanah merupakan hasil pelapukan batu-batuan menjadi bahan induk tanah yang disebabkan oleh pengaruh iklim dan organisme. Proses pembentukan tanah diawali dari pelapukan batuan, baik pelapukan fisik maupun pelapukan kimia. Dari proses pelapukan ini, batuan akan menjadi lunak dan berubah komposisinya. Pada tahap ini batuan yang lapuk belum dikatakan sebagai tanah, tetapi sebagai bahan tanah REGOLITH karena masih menunjukkan struktur batuan induk. Proses pelapukan yang berlangsung pada batuan diikuti oleh proses percampuran bahan organik dengan bahan mineral di permukaan tanah, pembentukan struktur, pemindahan bahan-bahan tanah dari bagian atas ke bagian bawah yang menghasilkan horizon tanah. Horizon tanah adalah lapisan-lapisan tanah yang terbentuk karena hasil dari proses pembentukan tanah. a. Karakteristik Tanah Sifat fisik tanah yang dapat diamati adalah sebagai berikut Keasaman tanahTanah yang subur adalah tanah yang memiliki sifat netral, yaitu pH antara 6,0-7,0. Tanah yang memiliki pH kurang dari 6,0 bersifat asam, sedangkan bila lebih dari 7,0 bersifat setiap jenis tanah berbeda-beda sesuai dengan kandungan mineral dan bahan organik. Semakin gelap warna tanah, maka tingkat kesuburannya semakin warna tanah berdasarkan tingkat kesuburannya dari yang tertinggi adalah hitam, coklat, karat, merah, abu-abu, kuning, dan tanah adalah ukuran partikel tanah, yaitu pasir, debu, dan liat. Tanah bertekstur liat bersifat lengket dan menyerap banyak air sehingga sulit untuk diolah. Tanah yang cocok untuk pertanian adalah tanah yang mempunyai perbandingan pasir, debu, dan lempung yang hamper tanahStruktur tanah adalah ikatan butiran-butiran pasir, debu, dan liat, sehingga membentuk suatu gumpalan, seperti berbutir, kubus, lempeng, remah, dan tanahPermeabilitas tanah adalah kemampuan tanah dalam menyerap air. Tanah pasir memiliki pori-pori lebih kasar daripada tanah liat, sehingga sulit untuk menahan air. Akibatnya, tanaman pada tanah pasir menjadi tanahSifat tanah ini berpengaruh pada pengolahan tanah yang akan dilakukan oleh manusia. Tanah dapat dibedakan menjadi tanah gembur dan tanah teguh pada saat tanah dalm kondisi basah. Tanah pada saat kering dapat dibedakan menjadi 2 yaitu tanah lunak dan keras. b. Struktur Lapisan Tanah Gambar Profil tanah Lapisan-lapisan tanah pada profil tanah disebut horizon. Sebuah horizon tanah merupakan penampang melintang dari permukaan tanah hingga ke bahan induk tanah. Horizon tanah meliputi Horizon O, horizon ini dapat kita temukan pada tanah-tanah hutan yang belum terganggu. Pada lapisan ini terdapat banyak akar tanaman dan jasad tumbuhan dan hewan. Horizon O, merupakan horizon organik yang terbentuk di atas lapisan tanah mineral. Lapisan ini berwarna gelap dan kaya akan humus merupakan lapisan A, horizon ini terdiri atas campuran bahan organik dan bahan mineral. Horizon A merupakan horizon yang mengalami pencucian. Pada lapisan ini merupakan eluviasi yang masih mempunyai banyak humus. Lapisan ini berwarna keabu-abuan dan lebih pucat. Warna pucat tersebut akibat banyaknya kandungan mineral yang hanyut bersama air E, horizon ini terdiri atas lapisan bawah permukaan yang telah kehilangan sebagian besar kandungan mineralnya karena terjadi eluviasi atau pencucian mineral.. Eluviasi menyebabkan tanah berwarna pucat. Horison mineral dengan sifat utama terjadi pencucian liat, Fe, Al, atau kombinasinya, bahan organik, dan lain-lain; sehingga tertinggal pasir dan debu, dan umumnya berwarna pucat. Warna tersebut lebih terang daripada horison A di atasnya dan horison B di B, pada lapisan ini partikel dan liat yang tercuci dari horizon E terakumulasi. Proses akumulasi mineral hasil pencucian ini disebut iluviasi. Hanya terdapat sedikit materi organik pada lapisan C, horizon ini tersusun atas bahan induk yang sudah mengalami sedikit pelapukan dan bersifat tidak subur. Horizon C adalah bahan endapan, saprolit, batuan yang tidak padu unconsolidated, dan bahan geologi yang agak keras tetapi dapat hancur bila direndam dalam air selama 24 jam, sedangkan bila lembab dapat digali dengan cangkul. Pada lapisan ini merupakan lapisan tanah terbawah yang terdiri atas bahan induk tanah seperti batuan dasar yang melapuk atau sedimen yang belum R, horizon ini tersusun atas batuan keras yang belum terlapukkan. Lapisan ini merupakan dasar tanah yang terdiri dari batuan yang sangat pejal dan belum mengalami pelapukan. Tanahtersusun atas 5 komponen, yaitu berikut ini. Peran protozoa dalam pembentukan tanah adalah menambah kesuburan tanah melalui sisa-sisa tubuh yang ditinggalkannya. Sekian materi yang diberikan seputar Definisi Lengkap Tentang Faktor dan Proses Pembentukan Tanah , semoga dapat membantu dan menambah wawasan para pembaca khusus nyaLAPORAN PRAKTIKUM DASAR-DASAR ILMU TANAH TANAH HASIL PELAPUKAN DI SUSUN OLEH NAMA YOHANIS SARMA NIM G11115536 KELAS/ KELOMPOK E /14 ASISTEN MAGFIRAH DJAMALUDDIN LABORATORIUM KIMIA DAN KESUBURAN TANAH JURUSAN ILMU TANAH FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2015 I. PENDAHULUAN Latar belakang Tanah merupakan materi di permukaan bumi yang terbentuk sebagai produk dari proses pelapukan batuan di bawah pengaruh iklim terutama curah hujan, organisme hidup, dan topografi selama suatu rentang waktu yang sangat lama. Karena proses pembentukannya yang sangat lama itu ribuan hingga jutaan tahun, kita tidak dapat menyaksikan bagaimana tanah itu terbentuk Susanto 2005. Pada mulanya, tanah dipandang sebagai lapisan permukaan bumi yang berasal dari batuan yang telah mengalami serangkaian pelapukan oleh gaya-gaya alam, sehingga menglami regolit lapisan berpartikel halus. Selanjutnya melalui proses pembentukan tanah, bagian atas regolit berubah menjadi tanah. Pelapukan terjadi pada batuan yang keras maupun pada mineral-mineral yang terdapat pada regolit, termasuk abu vulkanik, bahan endapan baru dan lain-lain Hanafiah 2014. Dalam kehidupan sehari-hari, proses pelapukan sering terjadi batu kecil yang terus ditetesi oleh air hujan maupun air biasa lama kelamaan akan melapuk dan menjadi tanah, batu yang ditumbuhi lumut lama kelamaan akan pecah dan hancur, tercampurnya batu oleh limbah pabrik yang mengandung bahan kimia, dan masih banyak lagi contoh-contoh pelapukan lainya. Berdasarkan uraian diatas maka perlu diadakan pengamatan tentang proses terjadinya pelapukan dan untuk mengetahui jenis-jenis pelapukan dan faktor-faktor yang mempengaruhi pelapukan. Praktikum ini bertujuan mendemonstrasikan tanah sebagai materi yang terbentuk dari hasil pelapukan. Kiranya praktikum ini dapat berguna bagi praktikan dan digunakan oleh mahasiswa lain sebagai referensi studi. II. TINJAUAN PUSTAKA Jenis Batuan Pelapukan batuan adalah salah satu proses geologi yang terpenting. Pelapukan batuan menghasilkan bahan dari mana batuan sedimen terbentuk dan menghasilkan tanah, dimana tanpa itu kehidupan hewan dan tumbuhan dipermukaan bumi adalah suatu kemustahilan. Fragmen batuan akibat pelapukan dipindahkan lewat erosi. Pelapukan dapat bersifat mekanis fisis ataupun kimiawi Hanafiah 2014. Berdasarkan pembentukannya, bebatuan dikelompokkan menjadi tiga golongan yaitu beku igneous rock yang merupakan bebatuan yang terbentuk dari proses bebatuan yang terbentuk disebut plutonik batuan dalam, disebut intrusi batuan gang jika pembekuannya terjadi didalam liang-liang menuju permukaan tanah, dan disebut ekstrusi batuan vulkanik atau lelehan jika pembekuannya terjadi dipermukaan tanah Hanafiah 2014.. sedimen solidifikasi pembekuan magma cair. Apabila proses pembentukannya terjadi jauh dibawah tanah, maka sedimentary rock merupakan bebatuan yang terbentuk dari proses konsolidassi pemadatan endapan-endapan partikel yang terbawa oleh air dibawah permukaan bumi Hanafiah 2014.. peralihan metamorf yang merupakan batuan beku atau batuan sedimen yang telah mengalami transformasi perubahan rupa akibat adanya pengaruh perubahan suhu, tekanan, cairan atau gas aktif. Golongan ini meliputi gneissgranit, batu serpih slate, marmer, batu-pasir quarsit Hanafiah 2014. Faktor Pembentuk Tanah Ada beberapa faktor penting yang mempengaruhi proses pembentukan tanah menurut Hanafiah 2014, antara lain iklim, organisme, bahan induk, topografi, dan waktu. Faktor-faktor pembentuk tanah tersebut akan diuraikan sebagai berikut 1. Iklim Unsur-unsur iklim yang mempengaruhi proses pembentukan tanah terutama ada dua, yaitu suhu dan curah hujan. Suhu akan berpengaruh terhadap proses pelapukan bahan induk. Apabila suhu tinggi, maka proses pelapukan akan berlangsung cepat sehingga pembentukan tanah akan cepat pula. Curah hujan akan berpengaruh terhadap kekuatan erosi dan pencucian tanah, sedangkan pencucian tanah yang cepat menyebabkan tanah menjadi asam pH tanah menjadi rendah. 2. Organisme Vegetasi, Jasad renik/mikroorganisme Organisme sangat berpengaruh terhadap proses pembentukan tanah dalam hal Membuat proses pelapukan baik pelapukan organik maupun pelapukan kimiawi. Pelapukan organik adalah pelapukan yang dilakukan oleh makhluk hidup hewan dan tumbuhan, sedangkan pelapukan kimiawi adalah pelapukan yang terjadi oleh proses kimia seperti batu kapur larut oleh air. 3. Bahan Induk Bahan induk terdiri dari batuan vulkanik, batuan beku, batuan sedimen endapan, dan batuan metamorf. Batuan induk itu akan hancur menjadi bahan induk, kemudian akan mengalami pelapukan dan menjadi tanah. Tanah yang terdapat di permukaan bumi sebagian memperlihatkan sifat terutama sifat kimia yang sama dengan bahan induknya. Bahan induknya masih terlihat misalnya tanah berstuktur pasir berasal dari bahan induk yang kandungan pasirnya tinggi. 4. Topografi/Relief Keadaan relief suatu daerah akan mempengaruhi tebal atau tipisnya lapisan tanah, daerah yang memiliki topografi miring dan berbukit lapisan tanahnya lebih tipis karena tererosi, sedangkan daerah yang datar lapisan tanahnya tebal karena terjadi sedimentasi. Sistem drainase/pengaliran, daerah yang drainasenya jelek seperti sering tergenang menyebabkan tanahnya menjadi asam. 5. Waktu Tanah merupakan benda alam yang terus menerus berubah, akibat pelapukan dan pencucian yang terus menerus. Oleh karena itu tanah akan menjadi semakin tua dan kurus. Mineral yang banyak mengandung unsur hara telah habis mengalami pelapukan sehingga tinggal mineral yang sukar lapuk seperti kuarsa. Karena proses pembentukan tanah yang terus berjalan, maka induk tanah berubah berturut-turut menjadi tanah muda, tanah dewasa, dan tanah tua. Proses Pembentukan Tanah Tanah berasal dari pelapukan batuan dengan bantuan organisme, membentuk tubuh unik yang menutupi batuan. Proses pembentukan tanah dikenal sebagai pedogenesis. Proses yang unik ini membentuk tanah sebagai tubuh alam yang terdiri atas lapisan-lapisan atau disebut sebagai horizon tanah. Setiap horizon menceritakan mengenai asal dan proses-proses fisika, kimia, dan biologi yang telah dilalui tubuh tanah tersebut Hanafiah 2014. Proses pelapukan melalui dua mekanisme yaitu 1 Pelapukan fisik. Proses dimana melapuknya batuan atau mineral menjadi partikel yang lebih halus menyebabkan terjadinya kenaikan permukaan spesifik tanpa menyebabkan perubahan komposisi kimia, tetapi sangat diperlukan sebelum terjadi pelapukan kimia. Pelapukan fisik disebabkan oleh fluktuasi suhu, air membeku, dan kegiatan perakaran 2 Pelapukan kimiawi. Proses dimana melapuknya batuan atau mineral melalui reaksi kimia menghasilkan material yang memiliki komposisi berbeda dengan bahan aslinya, disebabkan oleh disolusi, hidrolisis, asidolisis dan oksidasi Sutanto, 2005. Semua energi yang digunakan dalam proses genesis dan differensiasi tanah bersumber dari energi matahari. Jumlah energi yang sampai kepermukaan bumi targantung dari kondisi bumi atau cuaca, makin baik cuaca makin bnayak energi yang sampai kebumi, begitu juga sebaliknya. Cuacalah yang bertanggung jawab dalam mengubah energi matahari menjadi energi mekanik atau energi matahari yang akan mempengaruhi pelapukan batuan dan pembentukan tanah bersama dengan curah hujan. Tanah yang terbentuk dalam temperatur rendah akan cinderung berkadar biomass rendah akibat tanaman yang tumbuh umumnya berbatang kecil dan lambat berkembang dan sedikit populasi yang aktif. Tanah yang terbentuk dalam temperatur tinggi juga berkadar biomas rendah karna karna cepatnya proses mineralisasi kimiawi terhadap sisa-sisa tanaman Hanafiah 2014. Diantara berbagai jasad hidup, vegetasi atau mikroflora yang paling berperan dalam mempengaruhi proses genesis dan perkembang profil tanah, karna merupakan sumber utama biomas atau bahan sendiri melalui sistem perakarannya, akan berpenetrasi kelapisan bawah tanah dan memebewa unsur-unsur trubusnya, sisa-sisa akaran yang mati akan menjadi sumber BOT dan hara pada profil tanah sedalam penetrasi akar tersebut Hanafiah 2014. Hubungan Pembentukan Tanah dengan Kesuburan Tanah Bahan induk dan proses pembentukan tanah sangat berpengaruh pada sifat dan kesuburan tanah, misalnya organisme membantu proses pembentukan humus. Tumbuhan akan menghasilkan dan menyisakan daun-daunan dan ranting-ranting yang menumpuk di permukaan tanah. Daun dan ranting itu akan membusuk dengan bantuan jasad renik/mikroorganisme yang ada di dalam tanah. Kesuburan tanah juga di pengaruhi oleh bahan induk. Batuan tersusun atas mineral-mineral yang beragam serta berbeda ketahanannya terhadap pelapukan, maka mineralogi bahan induk sangat berpengaruh atas laju perkembangan tanah, komposisi mineral dari tanah, dan kesuburan tanah Hanafiah 2014 . Tanah mineral yang dapat berfungsi sebagai media tumbuh ideal secara material tersusun dari empat komponen, yaitu bahan padatan mineral dan bahan oranik, air dan udara. Masing-masing komponen tersebut berperan penting dalam menunjang fungsi tanah sebagai media tumbuh, sehingga variabilitas keempat komponen tanah ini berdampak terhadap variabilitas fungsi tanah sebagai media tumbuh, misalnya udarah dalam tanah berfungsi sebagai gudang dan sumbar gas Hanafiah 2014. Fungsi bahan organik dan mineral adalah sebagai bahan gudang dan penyuplai hara bagi tanaman dan biota tanah. bahan mineral melalui bentuk-bentuk partikel merupakan penyusung ruang pori tanah yang tidak hanya berfungsi sebagai gudang udara dan air, tetapi juga sebagai ruang untuk akar berpenetrasi. Makna terpenting dari dari makin berkembangnya sistem perakaran ini adalah makin banyaknya hara dan air yang dapat diserap tanaman, sehingga makin terjamin kebutuhan selama proses pertumbuhan dan produksinya, sehingga makin produktif suatu areal tanah Hanafiah 2014. III. METODOLOGI Tempat dan Waktu Praktikum penetapan tanah hasil pelapukan dilaksanakan di pelataran Himti, Jurusan Ilmu Tanah Fakultas Pertanian Universitas Hasanuddin Makassar, pada hari kamis, 15 oktober 2015 pukul WITA sampai selesai. Alat dan Bahan Alat yang digunakan dalam penelitian ini antara lain lup dan pisau/cutter misalnya pisau pandu untuk pendeteksi kekerasan suatu batuan. Adapun bahan yang digunakan yaitu gambar dari buku serta alat peraga yaitu batuan induk, bahan induk dan tanah hasil pelapukan. Prosedur kerja Prosedur kerja dalam penelitian tanah hasil pelapukan yaitu kegiatan praktikum dilaksanakan dalm bentuk demonstrasi dan presentasi dan diikuti sesi tanya jawab. Praktik dilakukan per kelompok 10-20 orang per kelompok. Total alokasi per kelompok adalah sekitar 20 menit 10 menit presentasi dan tutorial dan 10 menit sesi tanya jawab. IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Berdasarkan diskusi yang telah dilakukan maka diperoleh data sebagai berikut Tabel 1 . Tanah hasil pelapukan Soal/bahan diskusi Jawaban/komentar Dapatkah anda memahami bahwa tanah terbentuk dari hasil pelapukan batuan? Jika ya, apa yang menjadi justifikasinya? Ya..! Karna bahan induk pada mulanya adalah batuan, yang kemudian lapuk karna dipengaruhi oleh berbagai faktor hingga menjadi tanah. Apakah bahan induk menentukan sifat tanah? Jelaskan Ya..! Karna bahan induk mengandung mineral yang akan yang akan mempengaruhi sifat-sifat tanah. Sifat setiap bahan induk/batuan berbeda sehingga tanah yang dihasilakan pun juga berbeda Setelah pratikum apakah anda lebih memahami proses pembentukan tanah? Ya..! Tanah pada awalnya adalah berupa batuan dimana batuan berasal dari perut bumi yang di pengaruhi oleh berbagai faktor dan dalam waktu yang sangat lama hingga menjadi tanah. Pembahasan Pelapukan batuan adalah salah satu proses geologi yang terpenting, karna bahan induk tanah pada mulanya adalah batuan yang lapuk karna dipengaruhi oleh beberapa faktor misalnya suhu yang tidak tetap menyebabkan batuan itu menjadi retak. Hal ini sesuai dengan pendapat Hanafiah 2014 yang mengemukakan bahwa pelapukan merupakan proses alamiah akibat bekerjanya gaya-gaya alam baik secara fisik maupun kimiawi yang menyebabkan terjadinya pemecah-belahan, penghancur-luluh-lentakkan dan transformasi batuan dan mineral menjadi material lepas. Bahan induk menentukan sifat pada tanah karna tanah mengandung mineral yang akan mempengaruhi sifat-sifat tanah, namun pengaruh bahan induk ini akan hilang jika tanah mengalami penindian atau erosi berat. Hal ini sesuai dengan pendapat Hanfiah 2014 yang mengemukakan bahwa jenis bahan induk akan menentukan sifat fisik maupun sifat kimiawi tanah yang terbentuk secara endodinamomorf, tetapi pengaruhnya menjadi tidak jelas terhadap tanah-tanah yang terbentuk secara ektodinamomorf. Pengaruh bahan induk ini sangat jelas terlihat pada tanah-tanah muda-dewasa, namun dalam perkembangannya terjadi proses pelapukan lebih lanjut, apalagi telah mengalami penindian atau erosi berat, maka pengaruh ini makin tidak jelas bahkan dapat hilang sama sekali. Contoh pengaruh bahan induk terhadap sifat tanah menurut Hanafiah 2014 adalah tanah-tanah yang terbentuk dari bahan induk asal batuan beku asam seperti batu pasir yang melapuk sangat lambat akan mempunyai tekstur yang berpasir kasar dengan liat yang didominasi tipe 11 kaolinit dan berkejenuhan-basah rendah hingga tergolong tanah miskin. Tanah pada awalnya adalah berupa batuan dimana batuan berasal dari perut bumi yang di pengaruhi oleh berbagai faktor dan dalam waktu yang sangat lama hingga menjadi tanah. Hal ini sesuai dengan pendapat Hardjowigeno 2010 yang mengemukakan bahwa tanah berasal dari batuan keras batuan beku, batu sedimen tua, batuan metamorfosa yang melapuk, atau dari bahan-bahan yang lebih lunak dan lepas seperti abu volkan, bahan endapan baru dan lain-lain. Dengan proses pelapukan maka permukaan batuan yang keras menjadi hancur dan berubah menjadi bahan yang lunak yang disebut regolith. Selanjutnya melalui proses pembentukan tanah, bagian atas regolith berubah menjadi tanah. Proses ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu iklim, topografi, organisme, waktu dan bahan induk. Contohnya menurut Susanto 2005 pada kawasan beriklim dingin, pada batuan yang telah retak, air masuk kecelah-celahnya kemudian membeku, pembekuan ini menyebabkan membesarnya rekahan-rekahan tersebut. lewat tekanan proses hidrothermal berupa siklus beku-cairnya air yang silih berganti ini, bebatuan menjadi pecah-hancur. V. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Tanah berasal dari pelapukan karena bahan induk tanah pada awalnya adalah batuan yang melalui dua mekanisme pelapukan yaitu, pelapukan fisik dan pelapukan kimiawi. Bahan induk menentukan sifat fisik maupun sifat kimiawi tanah yang terbentuk secara endodinamomorf. Proses pembentukan tanah diawali oleh pelapukan bahan induk atau batuan. Saran Kita harus mengetahui bagaimana tanah itu terbentuk, unsur-unsur apa yang menjadikan tanah itu terbentuk, sampai dimana batas pemanfaatannya, sehingga dapat berguna bagi kehidupan kita. DAFTAR PUSTAKA Hanafiah, K A. 2014. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Jakarta Rajawali Press. Hardjowigeno, Sarwono. 2010. Ilmu Tanah. Jakarta Akademika Pressindo Sutanto, Rachman. 2005. Dasar-Dasar Ilmu Tanah Konsep dan Kenyataan. Yogyakarta Kanisius. Tim asisten, Tim dosen. 2014. Buku Panduan Praktikum Mata Kuliah Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Makassar Universitas HasanuddinProsesutama yang terlibat dalam pembentukan tanah bulan adalah: Penumbukan/pemecahan: pemecahan batu dan mineral secara mekanis menjadi partikel yang lebih kecil akibat dampak meteorit dan mikrometeorit;; Aglutinasi: pengelasan fragmen mineral dan batuan bersama-sama dengan kaca dari mikrometeorit;; Angin matahari, spalasi dan implantasi: deposit yang disebabkan oleh dampak ion dan partikel
KESUBURAN TANAH DAN NUTRISI TANAMAN I Dasar-dasar Ilmu Tanah JURUSAN ILMU TANAH DAN SUMBERDAYA LAHAN – FAKULTAS PERTANIAN - UNPAD Materi II II-IV PROSES PEMBENTUKAN TANAH Tujuan Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami Faktor-faktor pembentuk tanah Horison-horison tanah Profil, pedon, polipedon Proses pelapukan bahan mineral dan batuan Hubungan tanah dengan relief dan topograsi Pendahuluan Latar Belakang Tanah adalah akumulasi tubuh alam yang menempati sebagian besar permukaan bumi DINAMIKA TANAH a. Pemanasan matahari pada siang hari dan pendinginan pada malam hari. b. Batuan yang sudah retak,pelapukan dipercepat oleh air. c. Akar tumbuh-tumbuhan dapat menerobos batu-batuan sehingga hancur. d. Binatang-binatang kecil yang membuat lubang dan mengeluarkan zat yang memecahkan batuan. Tanah dan Pembentukannya Faktor pembentukan tanah dibedakan menjadi dua golongan yaitu a. Faktor pembentukan tanah secara pasif b. Faktor pembentukan tanah secara aktif Bentuk Bentuk-bentuk pelapukan batuan a. Disintegrasi b. Dekomposisi Laju pelapukan tergantung pada a. Teperatur b. Laju air perkolasi c. Status oksidasi d. Luas permukaan bahan induk e. Luas mineral Mineral adalah substansi inorganik yang homogen dengan komposisi tertentu Proses pelapukan a. Pelapukan fisik b. Pelapukan kimia Pembentukan Profil Tanah Perbedaan sifat-sifat tanah yang hanya disebabkan oleh satu faktor pembentukan tanah a. Klimatosekuen b. Biosekuen c. Toposekuen d. Lithosekuen e. Khronosekuen Jenis-jenis bahan induk Jenis a. Batuan beku b. Batuan sedimen c. Batuan metamorf d. Bahan induk Organik Proses pembentukan tanah dimulai dari proses pelapukan batuan induk menjadi bahan induk PELAPUKAN DAPAT TERJADI SECARA 1. Fisik penyebabnya adalah perbedaan suhu dan pengangkutan batuan 2. Bilogik – mekanik penyebabnya akar yang masuk ke dalam batuan melalui retakan 3. Kimia - Hidrasi dan dehidrasi - Oksidasi dan reduksi - Hidrolisis - Pelarutan Hidrasi dan dehidrasi CaSO4 + 2H2O → CaSO4. 2H2O hidrasi CaSO4 .2H2O → CaSO4 + 2H2O dehidrasi Oksidasi dan reduksi oksidasi Fe++ → Fe+++ + e – Fe+++ + e - → Fe++ reduksi Hidrolisis KAlSi3O8 + H+ → HAlSi3O8 + K+ Pelarutan solution CaCO3 + 2H+ → H2 CO8 + Ca++ Proses tersebut dilanjutkan dengan dengan 1. Penambahan bahan organik dan mineral ke dalam tanah dalam bentuk padat, cair atau gas 3. Kehilangan benda tersebut dari tanah Perubahan bentuk bahanbahan-bahan mineral atau 4. Pemindahan bahan tanah dari satu lapisan ke 2. bahan organik di dalam tanah lapisan lain Pembentukan tanah melibatkan satu atau lebih dari proses tsb, sehingga menghasilkan horison tanah Proses Pelapukan Batuan dan Mineral Pelapukan secara fisik Pelapukan secara biologik-mekanik Akibat fluktuasi suhu Penetrasi akar tanaman Pelapukan secara kimia Hidrasi dan dehidrasi Reduksi-oksidasi Hidrolisis Pelarutan Pembentukan Profil Tanah Penambahan Pengurangan/ kehilangan Transformasi Translokasi Ordo Ultisols Ordo Oxisols Disintegrasi dan Sintesis Mineral Sekunder Disintegrasi Unsur B Unsur A Sintesis Mineral Liat Organisme dan Bahan Organik Organisme Mati BO Pembentukan horison berwarna gelap pada profil tanah Asam-asam organik Mempercepat proses pelapukan batuan Dekomposisi Siklus Unsur Hara penyerapan Unsur hara Tanaman masuk ke tanah melalui air perkolasi dekomposisi/ dekomposisi/ mineralisasi mati BO Fungsi membantu mengontrol keseimbangan asam asambasa dan larutan bahan bahan-bahan yang melapuk dalam tanah Peranan Air Pertumbuhan tanaman dan reaksireaksi kimia dalam pelapukan mineral Siklus unsur hara Pemindahan liat, sesquioksida dan garam-garam dalam tanah Horison Tanah Lapisan tanah yang terbentuk sebagai hasil proses pembentukan tanah Horison utama tanah 1. Penambahan bahan-bahan ke dalam tanah Penambahan air hujan, embun, dll. Penambahan O2 dan CO2 dari atmosfir Penambahan N, Cl, S dari atmosfir dan hujan Penambahan bahan organik dari sisa tanaman dan hewan Bahan endapan Energi dari sinar matahari 2. Kehilangan bahan yang ada dalam tanah Kehilangan air melalui evapotranspirasi Kehilangan N melalui denitrifikasi Kehilangan C bahan organik karena proses dekomposisi Kehilangan tanah karena erosi Kehilangan energi karena radiasi 3. Perubahan bentuk transformasi Perubahan bahan organik kasar menjadi humus Penghancuran pasir menjadi debu dan liat Pembentukan struktur tanah Pelapukan mineral dan pembentukan mineral liat Pembentukan konkresi 4. Pemindahan bahan di dalam solum Pemindahan air, bahan organik, Fe, Al, dari lapisan atas ke lapisan bawah Pemindahan unsur hara dari lapisan bawah ke lapisan atas melalui siklus kegiatan vegetasi Pemindahan tanah dari lapisan bawah ke lapisan atas atau sebaliknya melalui kegiatan hewan seperti tikus, rayap, dll serta pedoturbasi Pemindahan garam dari lapisan bawah ke lapisan atas melalui air kapiler Beberapa Contoh Proses Pembentukan Tanah Eluviasi 4 Pemindahan bahan tanah dalam horison Iluviasi Leaching 4 2 Penimbunan bahan tanah dlm satu horison Pencucian basa/ hara dari tanah Enrichment 1 Penambahan basa/hara dari tempat lain Dekalsifikasi 4 Pemindahan CaCO3 dari satu horison Kalsifikasi 4 Penimbunan CaCO3 pada satu horison Desalinisasi 4 Pemindahan garam dari satu horison Salinisasi 4 Penimbunan garam pada stu horison Dealkalinisasi 4 Pencucian ion Na pada satu horisan Alkalinisasi 4 Akumulasi ion Na dalam satu horison Lesivage 4 Pencucian liat dari satu hor. ke hor. lain Pedoturbasi 4 Pencampuran hor. scr fisik dan biologik Faktor Pembentukan tanah FAKTOR PEMBENTUK TANAH SOIL S = f P, C, O, R, T Bagian utama tanah - Penampang vertikal tanah yang menunjukkan susunan horison disebut profil tanah - Horison yang menyusun profil berturutturut dari atas ke bawah adalah - Horison O - Horison A - Horison B - Horison C Horison yang menyusun solum tanah Horison A dan B Pedon dan Polipedon • Satuan individu tanah terkecil dalam tiga dimensi disebut pedon • Ukuran pedon < 1 – 10 m3 • Polypedon = kumpulan pedon yang menunjukkan sifat yang sama • Polypedon ini lebih kurang sama dengan pengelompokan seri tanah dalam Soil Taxonomy Proses Pembentukan Tanah Pedon dan Polipedon Pedon dan Polipedon Horison dan Solum Pembentukan horison No. Horison 1. O Horison organik di atas lapisan tanah mineral O1 Bentuk asli sisa tanaman masih terlihat O2 Bentuk asli sisa tanaman tidak terlihat A Horison permukaan campuran b organik & mineral = hor eluviasi yang mengalami pencucian A1 Mineral bercampur humus, berwarna gelap A2 Pencucian eluviasi maksimum dari liat, Fe, A1, dan bahan organik. A3 Peralihan ke B, lebih menyerupai A B Horison iluviasi penimbunan dari bahan tercuci di atasnya liat, Fe, Al, bahan organik. B1 Peralihan dari A ke B, lebih menyerupai B B2 Iluviasi maksimum liat, Fe, Al oksida, dan adakalanya bahan organik B3 Peralihan ke C, lebih menyerupai B 4. C Horison bahan induk, sedikit terlapuk 5. R Batuan keras yang belum dilapuk 2. 3. Keterangan Horison dan profil Nama Lama Horison utama Nama Baru O Horison organik A Horison permukaan campuran bahan organik dan bahan mineral E Horison eluviasi pencucian maksimum terhadap liat, Fe, Al dan BO B Horison Iluviasi penimbunan C Bahan induk, terlapuk, lunak, dapat ditembus oleh akar R Batuan induk, belum terlapuk, tidak dapat ditembus akar Horison Peralihan Horison AB peralihan dari A ke B, tetapi dominan A Horison EB peralihan dari E ke B, tetapi dominan E Horison BA peralihan dari A ke B, tetapi dominan B Horison BE peralihan dari E ke B, tetapi dominan B Horison BC peralihan dari B ke C, tetapi dominan B Horison, profil, pedon Horison / profil Horison dan pH Horison Horison dan vegetasi Pembentukan tanah dan vegetasi Simbol Horison Tambahan a – z alfabetis Horison tambahan organik i fibrik e hemik a saprik Simbol lainnya b – z Simbol tambahan ditulis dengan huruf kecil disamping simbol horison utamanya Oi, Oe, Oa, Bs, Bt, dst. Simbol Horison Tambahan a – z alfabetis Simbol lainnya Campuran bahan mineral dan organik A Eluviasi maksimum B Iluviasi A Simbol tambahan ditulis dengan huruf kecil disamping simbol horison utamanya Oi, Oe, Oa, Bs, Bt, dan seterusnya. Master of hodizons O, A, E, B, C, R Air Tanah w Simbol Tambahan Untuk horizon utama • 24 huruf kecil Contoh bhs; Bt1; Ba; Bw; Ap; Cr – – – – – – – – – – a = saprik B = burried tambahan c = konkresi d = semantasi e = hemik f = frost membeku g = gleik h = humik i = fibrik k = karbonat – – – – – – – – – – – – – m = masif o = sesquioksida p = plagen/pengolahan q = silika r = regolit lunak s = seskuioksida iluvial ss = slicknessslide t = iluviasi w = warna atau tekstur v = plintit x = fragipan y = gipsum z = garam-garam Contoh Dari atas bawah • Ap – E – Bt1 – 2 Bt2 – 2Bt3 – 3Bt4 – 3BC Bahan induk 1 BI 2 ; BI3 Horizon genetik Bt 1,2,3Lithologic discontinue diabaikan • A – Bt – C – 2 B • A – Bt – 2R • Ap – Bt1 – 2Bt1 – 2Bt3 – 2C1 – 2C2 – 2R • Lithologic discontinue berasal dari batuan yang sama=R • Ap – Bt1 – Bt2 – BC – C – 2ABtb1 – 2Btb1 - 2Btb2 – 2C Tanah tertimbun • A – E – Bt – E’’ – Btx – C Bentuk prima E’ lingkungan berubah-ubah • A – E – Bt – E’ – Btx – E’’ – B’t – C Lingkungan yang sangat humid sangat basah Horison dan Lapisan • Horison genetik • O • A • E • B • C • R genetic Lapisan layer layer non genetic • I • II • III • IV • V • V Aluvial endapan dengan bantuan air teratur Coluvial endapan angin atau alam urug, longsor, tanah merayak, soli cripping acakacakan Profil Udalf Sketsa profil sederhana Profil OrthodmiE2k.